Monday, July 18, 2022

Fungsi dan Perbedaan AHA, BHA, dan PHA

Punya wajah yang mulus, cerah, dan terlihat glowing alami tentunya jadi impian banyak orang. Demi tampilan mulus dan sehat alami ini, tentunya penggunaan skincare yang tepat jadi hal yang perlu diperhatikan. Eksfoliasi merupakan proses penting untuk mendapatkan wajah yang mulus dan cerah bercahaya.

Ada banyak kandungan eksfoliasi, seperti AHA, BHA, dan PHA yang bisa kamu temukan di berbagai skincare di pasaran. Namun sebenarnya apa sih perbedaan AHA, BHA, dan PHA? Yuk, simak perbedaan dan fungsi AHA, BHA, dan PHA di artikel berikut!

Perbedaan AHA, BHA, dan PHA

Kulit yang mulus dan cerah bisa didapatkan dengan rutin eksfoliasi. Saat ini, telah banyak eksfoliator kimia yang bisa kamu temukan dalam berbagai merek skincare, seperti COSRX AHA/BHA Clarifying Treatment Toner (Rp 117.634). Saat ini, ada tiga kandungan acid yang paling sering digunakan dalam skincare eksfoliasi, yakni AHA, BHA, dan PHA. Ketiga kandungan ini sama-sama bekerja sebagai eksfoliator, yang mengangkat sel-sel kulit mati di lapisan kulit secara kimiawi.

AHA atau alpha-hydroxy acid adalah acid yang berasal dari gula buah dan susu. Jenis AHA yang paling umum digunakan adalah glycolic acid dan lactic acid, yang bisa digunakan pada kulit normal hingga kering, berkat kemampuannya untuk meningkatkan kelembapan alami kulit.

BHA atau beta hydroxy acid adalah jenis acid yang bekerja jauh di dalam pori-pori dan larut dalam minyak, sehingga cocok digunakan pada tipe kulit berminyak yang rentan terhadap jerawat, komedo, dan pori-pori besar.

Sedangkan, PHA atau polyhydroxy acid, adalah jenis kandungan acid baru yang masih termasuk dalam turunan AHA. “PHA punya fungsi yang mirip dengan AHA, hanya saja kandungan ini lebih ringan sehingga tidak begitu mengiritasi kulit,” ucap MacGregor, seorang dermatologi, dilansir dari Byrdie.

Ia juga menambahkan, “PHA adalah jenis AHA yang spesial. Kandungan ini dapat meningkatkan lapisan pelindung kulit dan melawan tanda penuaan tanpa efek samping iritasi AHA.”

Perbedaan AHA, BHA, dan PHA ada pada fungsinya, di mana AHA bekerja pada permukaan kulit dan BHA bekerja pada lapisan kulit yang lebih dalam. PHA sendiri punya fungsi yang mirip dengan AHA, hanya saja karena punya struktur molekul yang lebih besar, PHA bekerja lebih lembut pada kulit dibandingkan dengan kandungan eksfoliator lainnya.

Fungsi AHA, BHA, dan PHA

Masing-masing dari kandungan eksfoliasi ini punya manfaat yang berbeda-beda. AHA menargetkan seluruh area lapisan kulit terluar, dengan meningkatkan proses pelepasan sel kulit mati yang tertahan. Selain itu, AHA juga membantu meningkatkan produksi kolagen, sehingga juga dapat digunakan untuk membantu menyamarkan garis halus dan kerutan. Dengan khasiatnya ini, AHA telah terbukti dalam mengurangi kerusakan kulit akibat sinar matahari.

Sementara itu, fungsi BHA yang paling dikenal yaitu untuk melawan bakteri jerawat. Bentuk BHA yang paling populer dan sering ditemukan adalah asam salisilat, yang cocok untuk kulit berminyak. BHA larut dalam minyak, sehingga dapat menembus kulit dan mengelupas sel kulit mati yang menumpuk di dalam pori-pori. Karena perbedaan AHA dan BHA ini, BHA lebih baik digunakan untuk kulit berminyak dan berkomedo.

Jika AHA dan PHA punya fungsi yang sama, lalu apa perbedaan AHA dan PHA? PHA ditujukan pada kulit sensitif, karena punya molekul yang lebih besar. PHA juga berfungsi sebagai humektan, sehingga dapat menjaga hidrasi kulit, dan membantu meningkatkan skin-barrier tanpa membuat iritasi.

Penggunaan AHA, BHA, dan PHA

Penggunaan ketiga produk ini tentunya kembali lagi pada kebutuhan kulitmu. Namun, kamu bisa mengkombinasikan AHA dan BHA. Menurut studi tahun 2009, mengkombinasikan AHA dan BHA dapat memberikan hasil yang lebih optimal pada kulit, karena adanya peningkatan produksi kolagen.

Namun, karena ketiga bahan ini merupakan eksfoliator, perhatikan kadar kandungan masing-masing bahan untuk menghindari efek iritasi dan breakout. Jika kamu punya kulit berminyak, BHA lebih direkomendasikan. Begitu juga sebaliknya, pada kulit kering, AHA mungkin lebih cocok. Sedangkan, jika kamu punya kulit sensitif, PHA dapat jadi pilihan tepat.

Perlu diingat, ada sejumlah kandungan tertentu yang tidak dapat digunakan setelah kamu mengaplikasikan AHA, BHA, dan PHA, seperti vitamin C, retinol, benzoyl peroxide, dan scrub wajah. Ini dikarenakan akan mengurangi kinerja masing-masing kandungan, dan bisa juga sebabkan iritasi pada kulitmu.

Setelah menggunakan AHA, BHA, atau PHA, sebaiknya gunakan skincare yang melembabkan, seperti hyaluronic acid, niacinamide, atau glycerin. Kandungan ini akan membantu menenangkan dan melembabkan kulit setelah terjadinya proses eksfoliasi.

Jika kamu melakukan eksfoliasi kulit di malam hari, jangan lupa untuk gunakan tabir surya di pagi harinya ya, Jovians! Karena, eksfoliasi kulit akan meningkatkan sensitivitas kulit pada sinar matahari.

Sumber : https://jovee.id/fungsi-dan-perbedaan-aha-bha-dan-pha/

No comments:

Post a Comment

Gareth Bale mencetak gol MLS pertama saat LAFC menang atas Sporting KC

Los Angeles FC tidak perlu berbuat banyak dalam kemenangan 2-0 atas Sporting Kansas City pada Sabtu malam di Children's Mercy Park. Cris...